Wednesday, February 23, 2011

Galau

Pada kenyataannya mengembalikan kepercayaan itu ga semudah membeli prosperity burger di McD

Gw emang bukan orang yang terlalu peduli sama masalah orang, bukan karena gw apatis, tapi karena gw pikir, kalopun gw tau dan ikut ngurusin, itu ga terlalu ngaruh, baik buat gw maupun buat orang itu.
Tapi akhir - akhir ini ada beberapa hal yang ganggu pikiran gw,
Pertama, gw masih ga habis pikir bagaimana mungkin sebuah keyakinan bisa ditukar dengan 3 nyawa manusia? Bukankah keyakinan adalah hak setiap manusia dan umat tuhan? Mereka mengaku mereka umat beragama, mereka mengaku mereka menjaga keutuhan umatnya, mereka mengaku mereka benar. Pertanyaan besar saya saat ini adalah : Umat manakah yang mereka bela? Umat pembunuh brutal yang membabi buta?

Kedua, entah kenapa gw ngerasa kasus ini seolah membelokkan mata publik tentang apa yang menjadi madonna semua media beberapa bulan terakhir, tentang seorang koruptor yang mereka bilang hukuman yang ia dapat belum seberapa dibanding apa yang sudah dia lakukan. Dan sekarang, seolah semua orang tutup mulut, mata, telinga bahkan mungkin hati mereka tentang kasus itu. Mungkin karena kasus ini sudah tidak menarik, basi, non sense. Gak adil ya?



Ketiga, tentang peliknya masalah re-generasi di sebuah asosiasi sepakbola terbesar di negeri ini. Dari beberapa informasi yang pernah gw denger, sang ketua pernah terjerat beberapa tindak kriminal (silakan googling kalo perlu bukti otentik) hingga akhirnya beliau diminta untuk turun dari jabatan ketua asosiasi tersebut. Tapi, secara frontal beliau menyatakan jika beliau tidak bersedia. Kalian tahu kenapa sang ketua tidak mau? Ya karena di situ duitnya banyak man! Jitak pala gw kalo jawaban gw salah.

Gw ga terlalu ngerti apa itu politik, kepentingan politik ataupun politisasi. Yang gw tau semua itu klise dan membosankan. Tapi efeknya bikin muak. Yaudah ya gitu aja. Silakan kritik karena tulisan gw ga sesempurna ejaan yang gw pakai.
Rock U!

No comments:

Post a Comment