Wednesday, March 31, 2010

menjadi biasa itu sangat sulit.

Mengapa menjadi biasa itu sangat sulit?
Silahkan anda berkaca kepada saya.

Yayaya, menjadi biasa itu sangat sulit.
Saat saya bertemu di koridor tadi pagi,
saya merasa sangat gagu dan gagap.
Saya berharap ditelan keramik atau dimakan dinding.
karena itu adalah hil yang mustahal,
maka saya hanya bisa berjalan sambil memandangi jari kaki saya.
Dan kemudian saya melewati 'that man' so fast!

Saat saya lagi nunggu dia di lapangan, dia gak datang.
Sakit emang.
Tapi saya bersyukur karena saya gak perlu repot - repot menjelaskan sama dia apa yang sebenernya terjadi.

Tapii..jauh dari itu semua,
saya mendapat sebuah makna yang tersirat.
Mungkin memang lebih baik tidak bertemu, tidak bertemu pandang dan tidak saling menyapa.
Because Allah wants us to care each other. :)

Because we are different. Really different.