Thursday, December 30, 2010

SUATU SAAT NANTI

Kamu. Iya kamu.

Kamu satu – satunya yang ada di hatiku.

Aku bukan bermaksud merayu, bukan sayang.

Karena memang itu yang ada di sini. Iya, di hatiku.

Kalo aku bilang ada orang lain yang ada di dalam sini.

Enggak. Itu bohong. Aku munafik.

Kalaupun ada yang lebih dari kamu.

Paling hanya satu detik, dua, tiga, atau paling lama satu hari.

Tapi bukan kamu sayang. Bukan.

Kamu selalu ada di sini, di setiap inti detik. Di sepanjang 2 tahun lebih 6 bulan.

Di sepanjang jalan dari tempatku berpijak, hingga tempatmu menapak.

Sayang, aku bukan orang yang suka mengatakan jika saja.

Tapi untukmu, itu sebuah pengecualian.

Jika saja aku bisa, aku akan selalu di sisimu sayang.

Menjadi tempatmu bersandar saat kamu lelah.

Menjadi tempatmu bercerita saat kamu muak.

Menjadi tempatmu berpijak saat kamu tak berdaya.

Tapi sayang, aku harap kamu masih ingat.

Ingat dengan janji kita dulu. Untuk mengejar semua, apapun yang kita inginkan.

Dan suatu saat kita akan bertemu, dengan membawa sekotak penuh kata, yang akan kita susun menjadi cerita.

Sekotak penuh cerita, yang akan membentuk sebuah kesuksesan.

Iya sayang, kesuksesan yang sama – sama kita impikan, yang kita sendiri tidak tahu seperti apa bentuk dan rupanya.

Sayang, aku selalu percaya akan datangnya ‘suatu saat nanti’.

Suatu saat nanti, kita pasti akan bertemu dengan membawa sebuah kesuksesan yang sama – sama kita janjikan.

Sayang, maaf ya aku tidak bisa selalu di sisimu sekarang.

Maaf ya aku tidak bisa menjadi tempatmu bersandar, bercerita, dan berpijak.

Tapi sayang, ‘suatu saat nanti’ kita akan bertemu, dan aku akan menjadi orang pertama yang tersenyum saat kau berhasil nanti.

Iya, ‘suatu saat nanti’, sayang.

Sunday, December 12, 2010

kalau bahasa gahulnya : lagi galau, bos!

di saat - saat seperti inilah saya selalu ingin bertemu dengan anda.

Anda yang bisa berkata TIDAK ketika semua orang berkata IYA.
dan itu memang untuk kebaikan saya.


Never be missed U as right now.

Saturday, November 13, 2010

confession #1

how could you be mine if I couldn't be yours?
how could I miss you if you never would stay?

gimana kita mau jalan bareng kalo tempat kita berpijak aja beda?

#i'm free, don't ever point me out. I'm mine.

Saturday, November 6, 2010

someday

gak ada orang yang belom pernah berpikir tentang someday.
Someday adalah hari di mana semuanya seperti yang kita harapkan.
Seperti yang saya dan teman saya lakukan ketika melewati restoran mewah di pinggir jalan Margonda. Saya melihat muka temen saya yang mupeng, jadi saya asal aja ngomong : "Someday we will", suatu saat nanti pasti kita juga bisa seperti itu. Iya, suatu saat nanti, entah kapan, entah akan benar - benar terjadi atau tidak. Tapi someday cukup dapat membuat kita tenang, dan termotivasi oleh someday. :)
Yes, someday we will.

Sunday, April 25, 2010

jauh

Jauh itu berhubungan dengan jarak.
Jarak itu berhubungan dengan waktu.
Waktu tempuh.
Tapi kini waktu telah dikalahkan oleh teknologi.
Sebuah rindu yang disebabkan oleh jauhnya jarak dan waktu tempuh terkadang mampu dikalahkan oleh handphone, twitter, facebook, plurk, dan pesawat.
Tapi rindu yang ini tidak mampu dikalahkan oleh apapun.
Karena jarak ini tak mampu ditempuh.
Terkadang terasa sangat dekat, tapi terkadang sangatlah jauh.
Rindu ini tanpa perantara.
Perantaranya hanya sebuah doa.

kalo udah begini, the word in my head is so undescribeable. bye! -,-/

Tuesday, April 6, 2010

mengingat masa - masa itu

Waktu saya kelas 1 SMA, saya suka banget sama lagu ini. Ada yang suka juga ga? :)

Monday, April 5, 2010

wanita dan lelaki

dia memandangi lelaki itu,
lelaki itu memegangi rongga dadanya.
Rongga dadanya yang kosong. Hatinya telah dicuri oleh seorang gadis.
Tapi ia masih dapat berjalan, meski tertatih.

dia memandangi wanita itu,
wanita itu memegangi rongga dadanya yang kosong. Hatinya telah dicuri seorang lelaki.
Ia tak mampu lagi berjalan. Jangankan berjalan, untuk berpikir rasionalpun ia tak mampu.

Apa yang salah? Bukankah mereka sama - sama manusia?

Ternyata dia yang salah, lelaki itu tak pernah menyerahkan seluruh hatinya.
Ia masih menyimpan sedikit untuk dirinya.
Ia tak pernah menyerahkan seluruh hatinya yang berbentuk separo itu.

Silakan kritik saya kalau saya menulis seolah semuanya sempurna, sesempurna ejaan yang saya gunakan.

regards.

Wednesday, March 31, 2010

menjadi biasa itu sangat sulit.

Mengapa menjadi biasa itu sangat sulit?
Silahkan anda berkaca kepada saya.

Yayaya, menjadi biasa itu sangat sulit.
Saat saya bertemu di koridor tadi pagi,
saya merasa sangat gagu dan gagap.
Saya berharap ditelan keramik atau dimakan dinding.
karena itu adalah hil yang mustahal,
maka saya hanya bisa berjalan sambil memandangi jari kaki saya.
Dan kemudian saya melewati 'that man' so fast!

Saat saya lagi nunggu dia di lapangan, dia gak datang.
Sakit emang.
Tapi saya bersyukur karena saya gak perlu repot - repot menjelaskan sama dia apa yang sebenernya terjadi.

Tapii..jauh dari itu semua,
saya mendapat sebuah makna yang tersirat.
Mungkin memang lebih baik tidak bertemu, tidak bertemu pandang dan tidak saling menyapa.
Because Allah wants us to care each other. :)

Because we are different. Really different.